Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Kreasi Bekal Makanan Sehat Untuk Pencegahan Stunting Anak Usia Dini Di Kelurahan Sangkrah

Authors

  • Rizqi Hanadya Universitas Slamet Riyadi
  • Dina Pertiwi
  • Dewi Nupiyanti

Keywords:

makanan sehat, stunting, anak usia dini

Abstract

−Stunting merupakan ancaman serius terhadap anak di Indonesia saat ini. Saat ini stunting di Indonesia adalah 37,2% atau 8 juta anak mengalami pertumbuhan tidak maksimal. Bahaya stunting mengancam anak-anak Indonesia. Indonesia mempunyai masalah gizi yang sangat buruk yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang. Jika situasi tersebut dibiarkan, anak akan menjadi generasi yang hilang. Stunting dapat terjadi sejak anak atau bayi dalam kandungan seorang ibu dan pada masa awal setahun anak lahir serta akan terlihat saat berusia 2 tahun. Stunting adalah terhambatnya pertumbuhan akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan kekurangan stimulasi psikososial.  Stunting juga dapat diartikan ketika balita lebih pendek dari umurnya, disebabkan karena kekurangan gizi yang lama di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)  dari janin sampai usia 2 tahun. Wilayah Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta memiliki  penduduk dengan kepadatan yang tinggi. Penduduk Kelurahan Sangkrah didominasi oleh ekonomi menengah kebawah dan berada ditengah perkotaan. Orang tua yang sibuk bekerja, lupa dengan jam makan anak. Tak sedikit orang tua yang menyediakan makanan cepat saji atau instan agar lebih mudah dan menghemat waktu dan tidak memperhatikan kandungan gizi. Hal tersebut  menjadi pemicu terjadinya stunting pada anak usia dini.  Stunting sangat berdampak pada perkembangan otak  dan tumbuh kembang anak, anak dengan stunting menjadi lebih cepat malas dan cepat bosan. Stunting dapat dicegah oleh orang tua agar tidak terjadi kepada anak, denganmengikuti penyuluhan yang diadakan oleh pihak puskesmas, pihak kelurahan maupun pihak yang memiliki pengetahuan mengenai bahaya stunting. Pengetahuan masyarakat merupakan salah satu  faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan stunting. Dengan demikian, pemberian informasi tentang stunting  merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan dalam rangka pencegahannya. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi tentang stunting  dan cara pencegahan  dengan  kreasi bekal makanan sehat.   Pencegahan stunting dilakukan dengan cara 1. Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil, 2. ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan  pendamping ASI (MPASI) yang cukup, 3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu, 4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

References

Sulastri, D. (2012). Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 36(1), 39. https://doi.org/10.22338/mka.v36.i1.p39-50.2012

Sulastri D. Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia dini sekolahdi kecamatan lubuk kilangan Kota Padang.J Kesehat-Maj Kedot Andalas. 2012;36(1):39-50

Safitri CA, Nindya TS. Hubungan ketahanan pangan dan penyakit diare dengan stunting pada balita 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan Surabaya. J amerta Nutr, 2017;1(2);52-61.doi:10.20473/amnt.v1i2.2017.52-61

Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. Fakator-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayahpedesaan dan perkotaan. E-Jurnal Pustaka Kesehat.2015;3(1);163

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Rizqi Hanadya, Dina Pertiwi, & Dewi Nupiyanti. (2023). Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Kreasi Bekal Makanan Sehat Untuk Pencegahan Stunting Anak Usia Dini Di Kelurahan Sangkrah. APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 66–69. Retrieved from http://jurnalmahasiswa.com/index.php/appa/article/view/361