Strategi Pengembangan Komunitas Tunas Kecil Berdikari dalam Pemberdayaan Masyarakat

Authors

  • Diyah Putri Saraswati Universitas Semarang
  • Aurelia Febian Rizky Universitas Semarang
  • Frischa Wildania Muntaza Universitas Semarang
  • Nadya Anindita Salsabilla Universitas Semarang
  • Salsabila Miftahul Jannah Universitas Semarang
  • Natalia Sari Pujiastuti Universitas Semarang

Keywords:

pemberdayaan masyarakat, penanaman pohon, kesadaran lingkungan, kelompok perempuan, konservasi berkelanjutan, Tunas Kecil Berdikari, mitigasi iklim

Abstract

Komunitas Tunas Kecil Berdikari merupakan gerakan lingkungan berbasis masyarakat yang dibentuk sebagai upaya meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga kelestarian alam, terutama melalui program penanaman pohon. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus di Desa Mranggen dengan melibatkan ibu-ibu PKK sebagai sasaran utama, mengingat kelompok perempuan memiliki peran strategis dalam membangun budaya peduli lingkungan mulai dari lingkup keluarga hingga komunitas sekitar. Pendekatan yang digunakan tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan penanaman pohon semata, tetapi juga pada proses edukasi, pemberdayaan, serta pembentukan perilaku ekologis yang berkelanjutan. Program dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, pelatihan teknik penanaman yang benar, hingga pendampingan lapangan secara langsung. Materi penyuluhan disusun agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan konteks lokal desa, sehingga peserta dapat langsung mengaitkan manfaat kegiatan dengan kondisi lingkungan mereka. Selain itu, kegiatan juga dilengkapi dengan demonstrasi praktik menanam dan merawat bibit, yang bertujuan meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam memastikan bibit dapat tumbuh optimal dan keberlanjutan program dapat terjaga. Pelaksanaan kegiatan ini memperlihatkan bahwa keterlibatan aktif ibu-ibu PKK memberikan dampak positif, baik dalam peningkatan pemahaman maupun perubahan sikap terhadap isu lingkungan. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, termasuk saat proses penanaman dan perawatan awal bibit. Komitmen tersebut tercermin dari kesediaan peserta untuk secara mandiri melakukan penyiraman rutin, menjaga area tanam, serta mengajak warga lain untuk ikut terlibat dalam upaya penghijauan desa. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada aspek pengetahuan, kesadaran lingkungan, serta keterampilan teknis peserta. Jumlah pohon yang berhasil ditanam turut mengalami peningkatan dan tersebar pada berbagai titik strategis desa yang sebelumnya minim vegetasi. Dampak visual dan ekologis mulai terlihat melalui tumbuhnya area hijau baru yang berpotensi meningkatkan kualitas udara, memperindah kawasan, serta menjaga stabilitas tanah. Kegiatan ini juga memberikan gambaran mengenai model pelibatan masyarakat, khususnya kelompok perempuan, yang terbukti efektif dalam mendukung program konservasi lingkungan yang berkelanjutan. Temuan kegiatan ini dapat dijadikan contoh dan direplikasi pada wilayah lain dengan karakteristik serupa.

References

Arifin, D., & Lestari, P. (2021). Community engagement in sustainable seed distribution programs . Journal of Environmental Empowerment, 14(2), 77–89.

Budiman, S. (2022). Evaluating public participation in rural greening initiatives . Journal of Social Ecology, 9(1), 15–27.

Dewantara, R., & Kurniasih, A. (2023). Government-supported seed assistance and its impact on village reforestation . Indonesian Journal of Agro-Development, 5(3), 112–124.

Fitriani, N., & Saputra, H. (2020). Analisis efektivitas program penghijauan berbasis masyarakat .Jurnal Pengabdian Lingkungan, 8(4), 201–210.

Gunawan, T., & Pratiwi, S. (2024). Sustainable nursery management for community planting projects. Journal of Green Innovation, 11(2), 55–68.

Hasanah, U. (2021). Community awareness and engagement in village planting movements . Journal of Rural Development Studies, 7(2), 90–103.

Jatmiko, B., & Rahma, Y. (2022). Government seed distribution systems: Challenges and solutions. Agro Policy Review, 3(1), 44–59.

Laksana, W. (2023). Impact of free seed programs on community-led reforestation. Forest & Society Journal, 6(3), 130–145.

Putri, D., & Ningsih, R. (2020). Faktor pendorong keberhasilan kegiatan penghijauan desa. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 5(1), 71–83.

Ratnasari, M., & Widodo, F. (2024). Seed quality evaluation in government-distributed planting projects. Journal of Agricultural Assessment, 12(1), 25–39.

Sari, L., & Kharisma, P. (2021). Role of women groups in community-based greening programs. Women & Society Journal, 9(2), 58–70.

Susanto, Y. (2023). Effectiveness of public service collaboration in environmental restoration . Journal of Public Participation, 4(2), 99–113.

Wibowo, R., & Hidayat, A. (2024). Village-based environmental education for sustainable planting . Green Education Review, 10(1), 33–47.

Yuliani, E., & Mahendra, F. (2020). Evaluasi penggunaan pupuk organik pada program penanaman desa . Agrotech Seminar Series, 2(1), 55–63.

Downloads

Published

2025-12-20

How to Cite

Saraswati, D. P., Rizky, A. F., Muntaza, F. W., Salsabilla, N. A., Jannah, S. M., & Pujiastuti, N. S. (2025). Strategi Pengembangan Komunitas Tunas Kecil Berdikari dalam Pemberdayaan Masyarakat. APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 422–432. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.com/index.php/appa/article/view/3231

Similar Articles

<< < 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.